Analisis Kinerja Daya Saing Industri Teh Indonesia

Nurohman Nurohman, Amzul Rifin, Setiadi Djohar

Abstract


Penelitian ini bertujuan mengukur dan menganalisis daya saing industri teh Indonesia di dunia berdasarkan kinerja perdagangan internasional. Ada empat langkah yang dilakukan secara berkesinambungan untuk mencapai tujuan tersebut. Pertama, mengukur daya saing teh Indonesia dengan Relative Trade Advantage (RTA), kedua mengidentifikasi faktor-faktor determinan daya saing melalui survei kepada stakeholder  industri teh, ketiga menganalisis faktor-faktor determinan dengan Model Diamond Porter, dan keempat menggambarkan perubahan faktor-faktor determinan daya saing teh Indonesia. Tingkat daya saing industri teh Indonesia merupakan kemampuan industri teh dalam negeri untuk bertahan dalam persaingan dalam pasar global. Penelitian ini membandingkan kinerja daya saing teh Indonesia pada tahun 2010 dan 2016 dengan sejumlah pertimbangan. Dari hasil perhitungan, tingkat daya saing teh pada dua tahun tersebut berada di atas level 1 yang berarti teh Indonesia lebih kompetitif jika dibandingkan dengan komoditas dalam negeri lainnya. Survei dan wawancara mendalam yang dilakukan pada 12 responden dari perusahaan BUMN, swasta, pemerintah, asosiasi, dan lembaga penelitian menunjukkan bahwa penerapan PPn perkebunan 10% dan regulasi pembatasan masuknya teh ke Uni Eropa menjadi perhatian utama seluruh responden karena menghambat kinerja daya saing industri teh. Sementara itu, faktor yang mendukung daya saing industri teh tampak dari berkembangnya industri agrowisata dan perusahaan minuman siap saji teh.

Keywords


daya saing, teh, Model Diamond Porter, RTA

Full Text:

PDF

References


Al-Hiary M., B. Al-Zu’bi., A. Jabarin. 2010. Assesing Porter’s Framework for National Advantage: The Case of Jordanian Agriultural Sector. Jordan Journal of Agricultural Sciences. Volume 6, Nomor 1, Halaman 13-26. Jordan: DAR Publishers.

Amir, M.S. 2007. Ekspor Impor: Teori dan Penerapannya. Jakarta: Penerbit PPM.

Ariyawardana, A. 2001. Performance og Sri Lankan Value’s Added Tea Producers: An Integration of Resource and Strategy Perspective. Tesis di Massey University: Selandia Baru.

Asopa, V.N. 2007. Tea Industry of India: The Cup That Cheers has Tears. W.P. No. 2007-07-02. India: Indian Institute of Management Ahmedabad.

Badan Pusat Statistik. 2016. Statistik Teh 2016. Jakarta: BPS.

Bashiri, M.S., M. Baziyar., A. Balakshahi., L.P. Mojib. 2003. Analysis of Various Aspects of Olive Exports Based on Porter’s Diamond Model. Singaporean Journal of Business Economics and Management Studies. Volume 1, Nomor 6, Halaman 103-111. Singapura: National Library Board.

Dahliani L. 2005. Analisis Pencapaian Produktivitas Pucuk Dampak dari Agrowisata di Kebun Teh Gunung Mas Bogor PTPN VIII Jawa Barat. Tesis di Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Darmawanto. 2008. Pengembangan Kredit Sektor Pertanian (Tinjauan pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah). Tesis di Universitas Diponegoro: Semarang.

Farida. 2015. Analisis Kinerja Kredit Usaha Rakyat dan Dampaknya terhadap Pendapatan Usaha Mikro di Kabupaten Pati Jawa Tengah. Tesis di Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Herlina. 2002. Orientasi Nilai Kerja Pemuda pada Keluarga Petani Perkebunan: Studi Kasus pada Masyarakat Perkebunan Teh Rakyat di Desa Sukajembar, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Tesis di Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Hermaningsih A. 2002. Penawaran dan Permintaan Teh dan Teh Olahan di Pasar Domestik. Tesis di Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Jakpat. 2016. Pola Konsumsi Anda-RTD Tea. [On line]. dari: https://blog.jakpat.net/the-tea-time-ready-to-drink-tea-consumption-survey-report/ [Februari 2, 2018]

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 2017. Realisasi KUR. [On line]. dari: http://kur.ekon.go.id/realisasi-kur [Desember 12, 2017]

Kementerian Perdagangan. 2017. Misi Advokasi Teh Indonesia Menunjukkan Sinyal Positif [On line]. dari: http://www.kemendag.go.id/id/news/2017/12/18/isi-advokasi-teh-indonesia-menunjukkan-sinyal-positif [Januari 27, 2018].

Kementerian Pertanian. 2016. Outlook Teh 2016. Jakarta : Kementan.

Khuntonthong P., N. Chakpitak., G. Neubert.. 2013. Analyzing T he Micro Economic Environtment of Agricultural Product: Applying The “Diamond” Model to A Non-profit Organization. Asian Journal of Agriculture and Rural Development. Volume 3, Nomor 11, Halaman 813-822. Pakistan: Asian Economic and Social Society.

Kusumawati, A. dan Triaji A. 2017. Perbandingan Penggunaan Mesin Petik dan Petik Tangan Terhadap Hasil Produksi Pucuk Teh (Camelia sinensis (L.) O. Kuntze) di Perkebunan Kayu Aro PTPN VI Kabupaten Kerinci. Jurnal Agroteknose. Volume 8, Nomor 2, Halaman 36-44. Yogyakarta: Institut Pertanian Stiper Jogjakarta.

Liming H, Wenling S. 2015. Trade Competitiveness of Tea from Fujian , China: Analysis based on Porter Masonry Model. Prosiding International Conference on Engineering Management, Engineering Education and Information Technology (EMEEIT 2015). 24-25 Oktober 2015. Guangzhou, China. Halaman 5-9.

Hong, T.H. 2017. Indonesia FCMG Sales Slowing Down or Bottoming. [On line]. dari: https://www.minimeinsights.com/2017/07/02/indonesia-fmcg-sales-slowing/ [Desember 12, 2017]

Poeradisastra, F. 2011. Prospek dan Perkembangan Industri Minuman Ringan di Indonesia. [On line]. dari: http://foodreview.co.id/blog-56483-Prospek-dan-Perkembangan-Industri-Minuman-Ringan-di-Indonesia.html [Desember 7, 2017]

Porter, ME. 1990. The Competitive Advantage of Nations. New York (US). The Free Press a Division of MacMilan.

Rahmi PP. 2014. Analisis Daya Saing dan Pengaruh Kebijakan Pemerintah Terhadap Komoditas Teh. (Studi Kasus: PTPN VIII Rancabali III). Tesis di Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Ramadhani, F. 2013. Daya Saing Teh Indonesia di Pasar Internasional. Economics Development Analysis Journal. Volume 2, Nomor 4, Halaman 468-475. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Retnoningsih, E. 2013. Dampak Pengelolaan Wisata Agro Terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus: Kebun Teh Kaligua Desa Pandansari Kab Brebes Jawa Tengah). Jurnal Khasanah Ilmu. Volume 4, Nomor 1, Halaman 30-45. Yogyakarta: LPPM BSI.

Rohdiana, D. 2017. Scientific Evidence of Anthraquinone Studies. Jakarta International Tea Conference “The Future of Tea Towards The Dynamic of Changing World”, 18-20 Oktober 2017. Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Saeed, F.M. 2015. The Libyan Fisheries Sector: A Critical Application of Porter’s Diamond Model. Tesis di Sheffield Hallam University: Inggris.

Shah, S.K., V.A. Patel. 2016. Tea Production in India: Challenges and Opportunities. Journal of Tea Science Research. Volume 6, Nomor 5, Halaman 1-6. Kanada: BioPublisher.

Suhardoyo, F.A. 2016. Dampak Kebijakan Pajak Pertambahan Nilai Terhadap Kinerja Ekonomi Kopi Indonesia. Jurnal Habitat. Volume 27, Nomor 3, Halaman 109-121. Malang: Universitas Brawijaya.

Trimo, L., Ilis, N. 2017. Kajian Potensi Pengembangan Agrowisata Teh Rakyat.. Jurnal Penelitian Teh dan Kina. Volume 20, Nomor 1, Halaman 36-47. Bandung: Pusat Penelitian Teh dan Kina.

Van Royen J, Dirk E, Lindie S. 2011. Analizing CompetitivePerformance of South African Wine Industry. International Food and Agribusiness Management Review. Volume 14, Nomor 4, Halaman 186-196. Minneapolis: International Food and Agribusiness Management Association (IFAMA).

Wu, Y., Chanhda, H., Zhang, X., Yoshida, A., Wu, C. 2011. Tea Industry Development and Land Utilization along The China-Laos Border: A Case Study of Komen Village in Laos. African Journal of Business Management. Volume 5, Nomor 11, Halaman 4328-4336. Nigeria: Academic Journals.

Zakariyah MY. 2014. Analisis Daya Saing Teh Indonesia di Pasar Internasional. Agrimeta: Jurnal Pertainian Berbasis Keseimbangan Ekosistem. Volume 4, Nomor 8, Halaman 29-37. Denpasar: Universitas Mahsaraswati Denpasar.




DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2018.002.05.5

Refbacks

  • There are currently no refbacks.