Studi Komparatif Usahatani Tomat dan Ciplukan (Studi Kasus di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pendapatan dan perbedaan risiko usahatani ciplukan dan tomat. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari petani. Pengambilan petani responden menggunakan metode sensus pada 30 petani ciplukan dan 30 petani tomat di Desa Cikole, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan analisis koefisien variasi, dan analisis statistik uji beda rata-rata dua sampel bebas (independent sample t-test). Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pendapatan rata-rata usahatani ciplukan lebih besar yaitu Rp. 7.290.133 per hektar per musim tanam dibanding pendapatan usahatani tomat Rp. 4.902.443 per hektar per musim tanam; (2) Risiko produksi usahatani tomat lebih besar dari pada usahatani ciplukan dengan nilai CV yaitu 0,144 dan 0,136 sedangkan pada risiko pendapatan usahatani tomat diperoleh hasil bahwa risiko pendapatan usahatani tomat juga lebih besar dari pada usahatani ciplukan dengan nilai CV sebesar 0,314 dan 0,186; (3) Hasil analisis uji hipotesis menunjukkan bahwa pendapatan usahatani tomat berbeda secara signifikan (nyata) dengan usahatani ciplukan, sedangkan risiko pendapatan usahatani tomat dan ciplukan tidak terdapat perbedaan signifikan, dan (4) risiko produksi usahatani tomat berbeda secara signifikan (nyata) dengan usahatani ciplukan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Apriadi, I., Yus Rusman, dan Tito Hardiyanto. 2016. Analisis Risiko Usahatani Tomat (Solanum lycopersicum) Varietas Permata (Suatu Kasus di Desa Cibereum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis). Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH. 2(3): 189-194.
Badan Pusat Statistik. 2018. Produksi Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman (ton) 2017-2018. http://www. bandungbaratkab.bps.go.id. Bandung Barat. Diakses pada 4 Februari 2020.
Heriani Neni, Wan Abbas Z., dan Achdiansyah S. 2013. Analisis Keuntungan dan Risiko Usahatani Tomat di Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus. Jurnal Ilmu-ilmu Agribisnis. 1 (2): 169-173.
Nugraha, Muhammad K. A. 2018. Strategi Pengembangan Agribisnis Buah Ciplukan (Physalis peruviana) di Waida Farm, Jawa Barat. Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian UNPAD. 3(2): 537 - 547.
Padilah, Irham, Thomson Sebayang, dan Satia Negara Lubis. 2018. Analisis Perbedaan Produktivitas Usahatani Padi Sawah Pengguna Kompos dan Tanpa Kompos (Kasus: Desa Kerapuh, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai). Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis. 9(4).
Pappas James, L dan Mark Hirschey. 1995. Ekonomi Managerial. Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Soekartawi. 2002. Teori Ekonomi Produksi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suratiyah, K. 2015. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya: Jakarta.
Tajidan, Arifuddin Sahidu, Dan Suparmin. 2020. Penyuluhan Pemanfaatan Buah Ciplukan Sebagai Bahan Makanan Sehat Melalui Metode Jaga Jarak Fisik Akibat Wabah Covid 19. Jurnal Gema Ngabdi. 2 (2): 139-146.
Tajidan, Arifuddin Sahidu, Lalu Wiresapta Karyadi, dan Suparmin. 2021. Pendampingan Product Mix Sebagai Strategi Menghasilkan Benih Ciplukan Pada Usahatani Sawi Caisim Sistem Seri di Kecamatan Lingsar. Jurnal PEPADU. 2(1): 88 - 101.
Tanaya, I Gusti L. P, Rosmilawati, Abdullah U, dan Asri H. 2020. Analisis Risiko Produksi Usahatani Sayuran di Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Agrimansion. 21 (2): 69 - 80.
Ulma, Riri Oktari. 2017. Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Usahatani Jagung. Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan. 1(1): 1 -12.
DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2022.006.03.1
Refbacks
- There are currently no refbacks.