Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Agroindustri Gula Merah di Kabupaten Madiun
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai tambah yang dihasilkan home industry gula merah dan untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi usaha tersebut serta menyusun suatu strategi yang sesuai dengan kondisi home indutry gula merah di Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun dalam mengembangkan usahanya sehingga dapat berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Metode analisis yang digunakan adalah metode Hayami untuk menganalisis nilai tambah dan metode SWOT untuk menyusun strategi. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa ada 13 unit usaha gula merah yang berkembang di Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun. Agroindustri ini tergolong usaha yang padat karya sehingga diharapkan mampu menyerap tenaga kerja sekitar. Hasil analisis nilai tambah menunjukkan bahwa olahan tebu menjadi gula merah menghasilkan Rp 1.051 per kg tebu atau dengan rasio 58,28%. Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 546,00 atau dengan tingkat keuntungan 51,94%. Berdasarkan nilai tambah dan keuntungan yang diperoleh maka agroindustri gula merah layak untuk dikembangkan karena memberikan keuntungan bagi pengrajin tersebut. Berdasarkan faktor-faktor internal dan eksternal tersebut strategi yang dianggap layak untuk diterapkan pada agroindustri gula merah berbasis home industry di Kecamatan Kebonsari adalah strategi konsentrasi melalui integrasi horizontal. Strategi ini bertujuan memperluas usaha dengan cara meningkatkan jumlah produksi dan memperluas pasar dengan cara promosi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Fatria, M. A., Jahrizal, & Pailis, E. A. (2017). Strategi Pengembangan Industri Rumah Tangga di Kota Pekanbaru (Studi Kasus Usaha Jamur Crispy Industri Pengolahan Jamur Tiram. JOM Fekon, 4(1), 283–297.
Hasanah, U., Masyhuri, & Djuwari. (2015). Analisis Nilai Tambah Agroindustri Sale Pisang di Kabupaten Kebumen. Ilmu Pertanian, 18(3), 141–149.
Herdiyandi, Rusman, Y., & Yusuf, M. N. (2016). Analisis Nilai Tambah Agroindustri Tepung Tapioka di Desa Neratengah Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh, 2(2), 81–86.
Khoiriyah, N. R., Ariyani, A. H. ., & Fauziyah, E. (2012). Strategi Pengembangan Agroindustri Kerupuk Terasi. Jurnal Agriekonomika, 1(2), 135–148. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21107/agriekonomika.v1i2.357
Kipdiyah, S., Hubeis, M., & Suharjo, B. (2013). Strategi Rantai Pasok Sayuran Organik Berbasis Petani di Kecamatan Pangalengan , Kabupaten Bandung. Manajemen IKM, 8(2), 99–114.
Kurniawan, M., & Haryati, N. (2017). Analisis Strategi Pengembangan Usaha Minuman Sari Buah Sirsak. Industria: Jurnal Teknologi Dan Manajemen Agroindustri, 6(2), 97–102.
Novia, W., Zakaria, W. A., & Lestari, D. A. H. (2013). Analisis Nilai Tambah dan Kelayakan Pengembangan Agroindustri Beras Siger. JIIA, 1(3), 210–217. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23960/jiia.v1i3.210-217
Retnaningsih, W. (2010). Analisis Manajemen Strategi terhadap Kinerja Usaha Kecil dan Dampaknya Bagi Kesejahteraan Masyarakat Usaha Kecil di Mojokerto. Jurnal Aplikasi Manajemen, 8(4), 1062–1071.
Sari, I. R. M., Zakaria, W. A., & Affandi, M. I. (2015). Kinerja Produksi dan Nilai Tambah Agroindustri Emping Melinjo di Kota Bandar Lampung. JIIA, 3(1), 18–25. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23960/jiia.v3i1.%25p
Siregar, G., Salman, & Wati, L. (2014). Strategi Pengembangan Usaha Tahu Rumah Tangga. Agrium, 19(1), 12–20.
Soejono, D. (2011). Strategi Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri Sub Sektor Tanaman Pangan di Kabupaten Situbondo. J-SEP, 5(3), 54–60.
Sulistiowati, Y. T., Aji, J. M. M., & Hartadi, R. (2017). Analisis Nilai Tambah dan Tingkat Produktivitas Kerja serta Strategi Pengembangan Home Industry Gula Kelapa di Desa Tembokrejo Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember. J-SEP, 10(2), 18–26.
DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2019.003.02.4
Refbacks
- There are currently no refbacks.