Analisis Rantai Pasok Pemasaran dan Nilai Tambah Gabah di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus

Authors

  • Maulia Dian Pangestuti Program Studi Agribisnis, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro
  • Mukson Mukson Program Studi Agribisnis, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro
  • Agus Setiadi Program Studi Agribisnis, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2019.003.04.2

Keywords:

gabah, nilai tambah, rantai pasok

Abstract

Tujuan penelitian adalah menganalisis rantai pasok (aliran produk, keuangan dan informasi) gabah di Kecamatan Undaan,dan menganalisis nilai tambah gabah pada penggilingan padi di Kecamatan Undaan. Penelitian dilaksanakan bulan Oktober sampai bulan November 2018 di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Metode yang digunakan adalah survei. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan rantai pasok dibahas secara deskriptif dan nilai tambah di analisis menggunakan metode hayami. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 aliran dalam manajemen rantai pasok gabah, yaitu aliran produk, aliran informasi dan aliran keuangan. Struktur rantai pasokan melibatkan adanya petani, Penebas dan penggilingan padi. Rata - rata nilai tambah yang diperoleh penggilingan padi yaitu Rp 310,83 per kg dengan total produksi 3.656 kg dalam satu kali proses produksi. Pengolahan gabah menjadi produk olahan beras secara keseluruhan mampu memberikan nilai tambah pada usaha penggilingan padi yang ada di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Besarnya nilai tambah dipengaruhi oleh harga bahan baku, biaya produksi dan harga jual beras.            

References

Assauri, S. 2011. Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi. Grafindo Persada, Jakarta.

Badan Litbang Pertanian. 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Padi. Departemen Pertanian.

Badan Pusat Statistik. 2017. Indonesia Dalam Angka 2017. BPS Indonesia.

Badan Pusat Statistik. 2012. Survei Konversi Gabah ke Beras Tahun 2012. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

Cakswindryandani, L. P. R., I. K. Satriawan dan G. P. G. Putra. 2016. Nilai tambah pada rantai pasok beras di Penebel Tabanan Bali. J. Rekayasa dan Manajemen Agroindustri 4 (2) : 137 – 148.

Hasanudin, A., N. Hajati dan B. Wahono. 2018. Analisis manajemen dan kinerja rantai pasokan produk kaos pada industri tekstil maker garment Denpasar. J. Riset Manajemen : 36 – 51.

Herdiyandi, Y. Rusman dan M. N. Yusuf. 2016. Analisis nilai tambah agroindustri tepung tapioka di Desa NegaraTengah Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya. J. Ilmiah Mahasiswa 2 (2) : 81 – 86.

Mahdalena dan S. Roliani. 2018. Analisis nilai tambah udaha rumah tangga asinan cempedak di Desa Riwa Kecamatan Batu Mandi Kabupaten Balangan. J. Ziraa’ah 43 (1) : 40 – 51.

Nurlaila, S. 2009. Analisis marjin pemasaran ubi kayu (Manihot utilissima) (studi kasus di Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri). Skripsi Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Salsabilla, S. M. 2014. Analisis manajemen rantai pasok (supply chain management) pada pasca panen di pabrik beras sukoreno makmur Kecamatan Kalisat. Skripsi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Jember.

Sepang, G. Y. M., J. R. Mandei dan C. B. D. Pakasi. 2017. Manajemen rantai pasok beras di Kecamatan Kotamobagu Selatan, Kota Kotamobagu. J. Agri Sosio Ekonomi. 13(1) : 225 – 238.

Sunarto. 2003. Prinsip-Prinsip Pemasaran . AMUS, Yogyakarta.

Thoriq, A., T. Herwanto dan Sudaryanto. 2017. Analisis ekonomi dan nilai tambah produksi emping jagung di Desa Cimanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. J. Teknik Pertanian Lampung 6 (1) : 11 – 20.

Wibowo. 2014. Manajemen Kinerja. Rajawali Pers, Jakarta.

Downloads

Published

2019-10-07

Issue

Section

Articles