Analisis Hubungan Perilaku Petani Hortikultura Kelompok Wanita Tani Legowo Dengan Keberhasilan Sistem Pertanian Berkelanjutan di Desa Wulungsari Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo
Abstract
Tujuan penelitian untuk 1) menganalisis tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan petani hortikultura kelompok wanita tani legowo, 2) menganalisis keberhasilan sistem pertanian berkelanjutan di kelompok wanita tani legowo, 3) menganalisis hubungan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani hortikultura kelompok wanita tani legowo dengan keberhasilan sistem pertanian berkelanjutan. Penelitian dilaksanakan bulan September sampai Desember 2018 di Kelompok Wanita Tani Legowo Desa Wulungsari Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo. Metode yang digunakan adalah survei dengan pengambilan sampel purposive sebanyak 30 orang dari 120 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi sedangkan analisis data dilakukan secara deskriptif dan analisis Korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan 1) tingkat pengetahuan tinggi, sikap tinggi dan keterampilan sedang, 2) tingkat keberhasilan sistem pertanian berkelanjutan sedang, 3) perilaku petani memiliki hubungan signifikan dengan keberhasilan sistem pertanian berkelanjutan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anggraini, R., Dumasari dan P. Utami. 2015. Kajian interaksi sosial penyuluh pertanian dengan petani padi semi organik kelompok tani jatijaya Desa Sawangan Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas. Agritech. 17(2): 144-155.
Ariati, P. E. P. 2017. Produksi beberapa tanaman sayuran dengan sistem vertikuktur di lahan pekarangan. Agrimeta. 7(13): 76-86.
Ashari, Saptana dan T. B. Purwanti. 2012. Potensi dan prospek pemanfaatan lahan pekarangan untuk mendukung ketahanan pangan. J. Agro Ekonomi. 30(1): 13-30.
Ban, A. W. V. D. Dan H. S. Hawkins. 2012. Penyuluhan Pertanian. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Basuki, R. S. 2009. Pengetahuan petani dan kefektifan penggunaan insektisida oleh petani dalam pengendalian ulat Spodoptera exigua Hubn. Pada tanaman bawang merah di Brebes dan Cirebon. J. Hort. 19(4): 459-474.
Bhastoni, K. dan Y. Yuliati. 2015. Peran wanita tani di atas usia produktif dalam usahatni sayuran organik terhadap pendapatan rumah tangga di Desa Sumberejo Kecamatan Batu. J. Habitat. 26(2): 119-129.
Champanhola, C. Dan S. Pandey. 2016. Sustainable Food and Agriculture an Integrated Approach. Elsevier, Amsterdam.
Charina, A., R. A. B. Kusumo, A. H. Sadeli dan Y. Deliana. 2018. Faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam menerapkan standar operasional (sop) sistem pertanian organik di Kabupaten Bandung Barat. J. Penyuluhan. 14(1): 68-78.
Daulay, P. M., Y. 2014. Maryunianta dan Emalisa. Sikap dan perilaku petani terhadap kinerja penyuluh pertanian di kabupaten padang lawas. J. Social Economic of Agriculture and Agribisnis. 3(4): 35-48.
Gunawan, A. P. I., I. D. P. O. Suardi dan W. Sudarta. 2017. Perilaku petani terhadap program gerbang pangan serasi (kasus di Subak Tajeng, Desa Tajen, Kecamatan Panebel, Kabupaten Tabanan). J. Agribisnis dan Agrowisata. 6(4): 574-583.
Handari, A. W., A. N. Bambang dan H. Purnaweni. 2012. Analisis prioritas kebijakan lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten Magelang. J. Ekosains. 4(3): 19-26.
Imani, F., A. Charina, T. Karyani dan G. W. Mukti. 2018. Penerapan sistem pertanian organik di kelompok tani mekar tani jaya Desa Cibodas Kabupaten Bandung Barat. J. Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 4(2): 139-152.
Indraningsih, K. S. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja usahatani petani sebagai representasi strategi penyuluhan pertanian berkelanjutan di lahan marjinal. J. Agro Ekonomi. 31(1): 71-95.
Ivancevich, J. M., R. Konopaske dan M. T. Matteson. 2011. Perilaku dan Manajemen Organisasi edisi 7. PT Gelora Aksara Pratama, Jakarta.
Lesmana, D dan Margareta. 2017. Tingkat pengetahuan petani padi sawah (Oryza sativa L.) terhadap pertanian organik di Desa Manunggal Jaya Kecamatan Tenggarong Seberang. J. Pertanian Terpadu. 5(2): 18-33.
Machali, I. 2015. Statistik Itu Mudah: Menggunakan Statistik sebagai Alat Bantu Statistik. Ladang Kata, Yogyakarta.
Mayalibit, N. F., Suwarto, E. Rusdiyana dan A. Wijianto. 2017. Sikap petani padi terhadap benih unggul padi bersertifikat di Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. J. of Sustainable Agriculture. 32(2): 116-125.
Mayrowani, H. 2012. Pengembangan pertanian organik di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi. 30(2): 91-108.
Mutryarny, E., Endriani dan S. U. Lestari. 2014. Pemanfaatan urin kelinci untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica juncea L) varietas tosakan. J. Ilmiah Pertanian. 11(2): 23-34.
Nielsen, K. M. 2019. Organic Farming. Encyclopedia of Ecology. 4: 550-558.
Ningsih, F. dan S. Sjaf. 2015. Faktor-faktor yang menentukan keterlibatan pemuda pedesaaan pada kegiatan pertanian berkelanjutan. J. Penyuluhan. 11(1): 23-37.
Pratiwi, E. F. 2012. Perilaku petani dalam mengelola lahan pertanian di kawasan rawan bencana longsor. J. Bumi Indonesia. 1(3): 355-362.
Pretty, J dan Z. P. Barucha. 2014 sustainable intensification in agricultural system. J. Annals of Botany. 114: 1571-1596.
Purnawanto, B. 2010. Manajemen SDM Berbasis Proses. Grasindo, Jakarta.
Pushpha, A. A. G. 2014. Sikap dan pengetahuan petani terhadap pengelolaan pupuk organik. J. Widyasmara. 23(1): 108-123.
Puspitaningsih, O. S., B. W. Utami dan A. Wijanto. 2016. Partisipasi kelompok dalam mendukung program-program pertanian berkelanjutan di Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. J. of Sustainable Agriculture. 31(2): 79-85.
Putra, I. N. S., I. G. S. A. Putra dan W. Sudarta. 2016. Perilaku petani anggota subak terhadap program optimasi lahan (opla) pada budidaya tanaman padi (kasus subak tegan, kelurahan kapal, kecamatan mengwi, kabupaten badung). J. Agribisnis dan Agrowisata. 5(4): 759-768.
Rivai, R. S. Dan I. S. Anugrah. 2011. Konsep dan implementasi pembangunan pertanian berkelanjutan di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi. 29(1): 13-25.
Ruhimat, I. S. 2015. Tingkat motivasi petani dalam penerapan sistem agroforesty. J. Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 12(2): 1-11.
Sari, D. P. 2016. Penerapan prinsip-prinsip good agricultural practice (GAP) untuk pertanian berkelanjutan di Kecamatan Tinggi Moncong Kabupaten Gowa. J. Galung Tropika. 5(3): 151-163.
Sitorus, J. M., I. D. P. O. Suardi dan I. G. S. A. Putra. 2016. Perilaku petani anggota subak abian dalam pengendalian hama terpadu tanaman kakao (theobroma cacao) (kasus subak abian sida karya, banjar petang, desa petang, kecamatan petang, kabupaten badung). J. Agribisnis dan Agrowisata. 5(4): 769-779.
Sudarta, W. 2005. Pengetahuan dan sikap petani terhadap pengendalian hama terpadu. J. Sosial Ekonomi Pertanian. 17(2): 6-20.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. 2010. Statitik Nonparametris untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.
Suryana, I. M. dan I. B. Widiadnya. 2016. Pertanian berkelanjutan melalui pengelolaan limbah dan pengolahan pasca panen. J. Bakti Saraswati. 5(2): 100-104.
Takdir, M., M. Effendi dan S. Balkis. 2017. Sikap anggota kelompok wania tani karya mandiri terhadap penggunaan pupuk organik cair di muang ilir Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda. J. Ekonomi Pertanian dan Pembangunan. 14(2): 13-25.
Yulida, R. 2012. Kontribusi usahatani lahan pekarangan terhadap ekonomi rumah tangga petani di Kecamatan Kerinci Kabupaten Pelalawan. J. Agricultural Economics. 3(2): 135-154.
Widyawati, A. T. dan M. Rizal. 2015. Potensi Pengembangan sayuran skala rumah tangga di Samarinda, Kalimantan Timur. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversiti Indonesia. 1(8): 1877-1883.
Zulkarnain. 2014. Dasar-Dasar Hortikultura. Bumi Aksara, Jakarta
DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2019.003.04.13
Refbacks
- There are currently no refbacks.