Analisis Resiko Produksi Usahatani Bawang Merah pada Musim Kering dan Musim Hujan di Kabupaten Brebes
Abstract
Usahatani bawang merah, sebagaimana terjadi pada semua komoditi pertanian, selalu dihadapkan pada risiko. Risiko yang sering dihadapi oleh petani bawang merah adalah risiko produksi yang merupakan variasi output yang disebabkan oleh faktor eksternal seperti cuaca yang tidak menentu dan serangan hama dan penyakit (seperti penyakit layu). Produktivitas tanaman yang rendah dengan serangan hama dan penyakit yang semakin meningkat umumnya terjadi pada pertanaman bawang merah di luar musim atau off-season.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko pertanian bawang merah dan pengaruh penggunaan input pertanian bawang merah terhadap risiko produksi. Metode yang digunakan adalah metode survei. Lokasi ditentukan secara sengaja, dengan jumlah sampel 380 petani yang diperoleh secara ramdom sampling. Metode yang digunakan adalah analisis koefisien variasi (CV) dan analisis regresi linier berganda dengan metode heteroskedastik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko produksi usahatani bawang merah pada musim kemarau lebih tinggi daripada usahatani bawang merah pada musim hujan. Risiko produksi pertanian bawang merah pada musim kering dipengaruhi oleh benih dan adhesive, dan pertanian bawang merah pada musim hujan dipengaruhi oleh Tenaga kerja wanita dalam keluarga, Pupuk Phonska dan NPK MutiaraKeywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Indonesia. BPS. Jakarta. Katalog 1101001
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2013. Studi Pendahuluan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bidang Pangan dan Pertanian 2015 – 2019. Direktorat Pangan dan Pertanian. Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. 2011. Standar Operasional Prosedur Budidaya Bawang Merah Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah. Jawa Tengah.
Fauziyah E. 2010. Pengaruh Perilaku Risiko Produksi Petani Terhadap Alokasi Input Usahatani Tembakau : Pendekatan Fungsi Produksi Frontir Stokastik. Disertasi Doktor. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Just ER, Pope RD. 1979. Production Function Estimation and Related Risk Consideration. American Journal of Agricultural Economics, 6(2) : 276 – 284.
Kementerian Pertanian. 2015. Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015 – 2019. Kementerian Pertanian. Jakarta
Nurhapsa. 2013. Analisis Efisiensi Teknis dan Perilaku Risiko Petani serta Pengaruhnya terhadap Penerapan Varietas Unggul pada Usahatani Kentang di Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan. Disertasi Doktor. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Oppong BA, Onumah EE, Brempong SA. 2016. Technical Efficiensy and Production Risk of Maize Production : Evidence from Ghana. Asian Journal of Agricultural Extension, Economics and Sociology, 11(3): 1-9
Pappas, J.M dan Hirschey, Mark. 1995. Ekonomi Manajerial Edisi Keenam Jilid II. Bina rupa Akasara. Jakarta.
Pusat Data dan Informasi Pertanian. 2016. Outlook Komoditas Pertanian Sub Sektor Tanaman Hortikultura Bawang Merah. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Saptana, Daryanto A, Daryanto HK, dan Kuntjoro. 2011. Analisis Efisiensi Produksi Komoditas Cabai Merah Besar dan Camerah Keriting di Provinsi Jawa Tengah: Pendekatan Frontier Stokastik. Forum Pascasarjana Vol 34 No 3 : 173-184
Suharyanto, Rinaldy J, Arya NN. 2015. Analisis Risiko Produksi Usahatani Padi Sawah di Provinsi Bali. Jurnal Agraris Vol 1 No 2
Tahir AG, Darwanto DH, Handoyomulyo J dan Jamhari. 2011. Analisis Risiko Produksi Uahatani Kedelai pada Berbagai Tipe Lahan di Sulawesi Selatan. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 8 No 1.
Villano RA, O’Donnell CJ and Battese GE. 2005. An Investigation of Production Risk, Risk Preference and Technical Efficiency : Evidence from Rainfed Lowland Rice Farms in The Philippines. Working Paper Series in Agricultural and Resource Economics. ISSN 1442 1909.
DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2019.003.04.19
Refbacks
- There are currently no refbacks.