Strategi Pengembangan Industri Kecil Tahu Solo di Desa Punge Blang Cut Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh
Abstract
Tahu merupakan makanan yang memiliki mutu protein yang setara dengan daging hewan. Tahu mengandung 65% protein yang dapat dimanfaatkan tubuh. Tidak hanya karena kandungan gizi yang dimiliki tahu, tetapi tahu memiliki harga yang relatif lebih murah sehingga semua kalangan masyarakat dapat membeli tahu. Selain itu peran industri kecil tahu di Kota Banda Aceh cukup besar terhadap penyediaan kesempatan kerja sangat membuktikan bahwa industri kecil tahu merupakan sektor usaha yang harus dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor eksternal dan internal yang berpengaruh serta menentukan strategi yang dapat diterapkan untuk mengembangkan Industri Kecil Tahu Solo.Penelitian ini dilakukan di Industri Kecil Tahu Solo. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan memberikan kuesioner kemudian dianalisis dengan SWOT. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus (Case Study). Berdasarkan hasil penelitian, faktor kekuatan terbesar adalah kualitas tahu yang baik sedangkan faktor kelemahan terbesar adalah kurangnya promosi. Faktor peluang terbesar adalah kualitas bahan baku sedangkan faktor ancaman terbesar adalah persaingan usaha sejenis. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa berada pada kuadran I (strategi agresif). Strategi yang dapat diterapkan adalah mempertahankan kualitas tahu yang baik agar dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, menggunakan kedelai impor agar mendapatkan bahan baku yang berkualitas, mengoptimalkan keterampilan dan kedisplinan pekerja terhadap industri, mempertahankan harga produk, memperkuat permodalan dengan mitra keuangan UMKM, membuat manajemen pembukuan dengan baik agar tidak terjadi kekeliruan dalam perhitungan keuangan dan meningkatkan kegiatan promosi dengan menggunakan berbagai macam media agar dapat bersaing dengan industri lain.
Tahu merupakan makanan yang memiliki mutu protein yang setara dengan daging hewan. Tahu mengandung 65% protein yang dapat dimanfaatkan tubuh. Tidak hanya karena kandungan gizi yang dimiliki tahu, tetapi tahu memiliki harga yang relatif lebih murah sehingga semua kalangan masyarakat dapat membeli tahu. Selain itu peran industri kecil tahu di Kota Banda Aceh cukup besar terhadap penyediaan kesempatan kerja sangat membuktikan bahwa industri kecil tahu merupakan sektor usaha yang harus dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor eksternal dan internal yang berpengaruh serta menentukan strategi yang dapat diterapkan untuk mengembangkan Industri Kecil Tahu Solo.Penelitian ini dilakukan di Industri Kecil Tahu Solo. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan memberikan kuesioner kemudian dianalisis dengan SWOT. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus (Case Study). Berdasarkan hasil penelitian, faktor kekuatan terbesar adalah kualitas tahu yang baik sedangkan faktor kelemahan terbesar adalah kurangnya promosi. Faktor peluang terbesar adalah kualitas bahan baku sedangkan faktor ancaman terbesar adalah persaingan usaha sejenis. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa berada pada kuadran I (strategi agresif). Strategi yang dapat diterapkan adalah mempertahankan kualitas tahu yang baik agar dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, menggunakan kedelai impor agar mendapatkan bahan baku yang berkualitas, mengoptimalkan keterampilan dan kedisplinan pekerja terhadap industri, mempertahankan harga produk, memperkuat permodalan dengan mitra keuangan UMKM, membuat manajemen pembukuan dengan baik agar tidak terjadi kekeliruan dalam perhitungan keuangan dan meningkatkan kegiatan promosi dengan menggunakan berbagai macam media agar dapat bersaing dengan industri lain.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aaker, A. D. 2008. Manajemen Ekuitas Merek. Alih bahasa oleh Aris Ananda. Mitra
Utama, Jakarta.
Badan Pusat Statistik. 2003. Statistik Industri Besar dan Sedang. BPS, Jakarta.
Buchory, H. Achmad dan Djuslin, S. 2006. Dasar-Dasar Pemasaran Bank. Linda
Karya, Bandung.
Darsono. 2008. Teknik Mengetahui dan Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan
Sebagai Pedoman Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Mitra
Wacana Media. Jakarta.
Fattarani, A. Arsyadi. 2017. Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Kopi Arabika
(Studi Kasus : Usaha “Kampung Kupi Gayo”, Kabupaten Aceh Tengah).
Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Firdaus, A dan Wasilah. 20012. Akuntansi Biaya. Salemba Empat. Jakarta.
Grant, Robert M. 1997. Analisis Strategi Kontemporer, Konsep, Teknik, Aplikasi.
Penerbit Airlangga, Jakarta.
Hamid, M. 2012. Kandungan dan Manfaat Tahu. Penebar Swadaya, Jakarta.
Haryana, S. 2013. Strategi Pengembangan Industri Rumah Tangga Kerajinan Rotan di
Desa Kueh Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar. Skripsi. Fakultas
Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Hunger, J. David dan Thomas L. W. 1992. Manajemen Strategis. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Kastyanto, F. W. 1999. Membuat Tahu. Penebar Swadaya, Jakarta.
Meysiana, Y. Rieke. 2010. Strategi Pengembangan Industri Kecil Tahu Di Kecamatan
Sragen Kabupaten Sragen. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Maret,Surakarta.
DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2020.004.03.01
Refbacks
- There are currently no refbacks.