Perkembangan Konversi Lahan Pertanian Beririgasi dan Dampaknya terhadap Penguasaan Lahan Petani di Daerah Irigasi Jatiluhur Jawa Barat

Authors

  • Heri Rahman Institut Teknologi Bandung
  • Yusman Syaukat Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor
  • M Parulian Hutagaol Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor
  • Muhammad Firdaus Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2020.004.02.16

Keywords:

Konversi lahan, Lahan pertanian beririgasi, Jatiluhur, Padi

Abstract

Lahan pertanian beririgasi di Daerah Irigasi Jatiluhur merupakan penghasil padi tertinggi di Jawa Barat dan penyumbang bagi padi nasional. Namun telah terjadi konversi lahan selama kuran waktu enam tahun sebesar  0,0082 atau terjadi penurunan luas lahan per tahun  rata-rata 1.826,08 hektar dengan hasil rata-rata 5 ton per hektar  maka kehilangan produksi padi sebesar 18.260,80 ton per tahun. Kondisi ini  menjadi ancaman dan sekaligus tantangan bagi peran DI Jatiluhur dalam menghasilkan padi.  Saluran Induk Tarum Barat memiliki konversi lahan yang tinggi dibandingkan dengan kedua Saluran Induk lainnya. Dampak konversi lahan terhadap para petani adalah status petani lebih banyak berubah menjadi petani penggarap karena tidak memiliki lahan dan semakin menyempitnya kepemilikan lahan menjadi < 0,5 hektar.  Petani yang  banyak terjadi  perubahan  akibat dampak konversi lahan berada di Saluran Induk Tarum Barat dengan tingkat konversi lahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kedua Saluran Induk lainnya.

Kata kunci: Konversi lahan, Lahan pertanian beririgasi, Jatiluhur, Padi

Author Biography

  • Heri Rahman, Institut Teknologi Bandung
    Lecturer on Agricultural Engineering Study Program, School of Life Science and Technology

References

[BPS] Biro Pusat Statitistik. 2016. Population Growth Rate by Province 2010-2016. BPS Publication 2017. www.bps.go.id.

Butar-Butar, Elvira GV. 2012. Analisis Faktor-Faktor Konversi Lahan Sawah Irigasi Teknis di Provinsi Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Catur TB, Purwanto, J., Uchyani, R.F dan Susi W.A. 2010 Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Ke Sektor Non Pertanian Terhadap Ketersediaan Beras Di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Caraka Tani XXV No.1 Maret 2010: 38-42

Gaspersz V. 1991. Teknik Penarikan Contoh Untuk Penelitian Survei. Bandung (ID): Tarsito.

Handoyo, Eko. 2010. Konversi Lahan Pertanian Ke Non-Pertanian : Fungsi Ekologis Yang Terabaikan. Forum Ilmu Sosial, Vol. 37. No. 2: 118-126

Idrus, Herman, R. Mayasari, dan G.A.J. Simamora. 2012. Dampak Pengelolaan Irigasi Modern Terhadap Sistem Pemberian Air Irigasi. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan. Himpunan Ahli Teknik Hidraulika Indonesia. Bandung, 19-12 Oktober 2012. Hal 19-3

Irawan, B. 2005. Konversi Lahan Sawah: Potensi Dampak, Pola Pemanfaatannya dan Faktor Determinan. Forum Penelitian Agro Ekonomi, volume 23, No. 1, Juli 2005: 1-18.

Mawardi, I. 2006. Kajian Pembentukan Kelembagaan Untuk Pengendalian Konversi dan Pengembangan Lahan, peran dan Fungsinya. Jurnal Teknik Lingkungan. Vol. 2 No. 2: 206-211

Mulyani, A., M. Sarwani, I. Las, F. Agus, D. Kuncoro, and M. Sahidin. 2013. Kajian mendalam dan Penajaman Data serta Potensi Alih Fungsi Lahan. Laporan Akhir No. 20/LA/BBSDLP/2013. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor.

Mulyani, A., D. Kuncoro, D. Nusyamsi, dan F. Agus. 2016. Analisis Konversi Lahan Sawah: Penggunaan Data Spasial Resolusi Tinggi Memperlihatkan Laju Konversi yang Mengkhawatirkan . Jurnal Tanah dan Iklim. Vol. 40 No. 2: 121-133

Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 2012. SK Gubernur No. 521.21/Kep. 1204-Binprod/2011 tanggal 27 September 2011 tentang Rencana Tanam Padi Rendeng Musim Tanam 2011/2012 dan Musim Tanam Padi Gadu dan Palawija Musim Tanam 2012 di Daerah Irigasi Jatiluhur

Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 2013. SK Gubernur No. 521.21/Kep. 1153-Binprod/2012 tanggal 25 September 2012 tentang Rencana Tanam Padi Rendeng Musim Tanam 2012/2013 Serta Tanam Padi Gadu dan Palawija Musim Tanam 2013 di Daerah Irigasi Jatiluhur

Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 2014. SK Gubernur No. 521/Kep 1542-Binprod/2013 tanggal 6 November 2013 tentang Rencana Tanam Padi Rendeng Musim Tanam 2013/2014 dan Musim Tanam Padi Gadu dan Palawija Musim Tanam 2013/2014 di Daerah Irigasi Jatiluhur

Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 2015. SK Gubernur No. 521/Kep. 1353-Binprod/2014 tanggal 30 September 2014 tentang Rencana Tanam Padi Rendeng Musim Tanam 2014/2015 dan Musim Tanam Padi Gadu dan Palawija Musim Tanam 2015 di Daerah Irigasi Jatiluhur

Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 2016. SK Gubernur No. 521/Kep. 1098-Rek/2015 tanggal 25 September 2015 tentang Rencana Tanam Padi Rendeng Musim Tanam 2015/2016 dan Musim Tanam Padi Gadu dan Palawija Musim Tanam 2016 di Daerah Irigasi Jatiluhur

Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 2017. SK Gubernur No. 521Kep 1012-Rek/2016 tanggal 10 Oktober 2016 tentang Rencana Tanam Padi Rendeng Musim Tanam 2016/2017 dan Musim Tanam Padi Gadu dan Palawija Musim Tanam 2017 di Daerah Irigasi Jatiluhur

[PJT II] Perum Jasa Tirta II. 2012. Instruksi Direksi Perum Jasa Trita II No. 1/376/KPTS/2011 Tanggal 25 September 2011 Tentang Rencana Pokok Penyediaan Dan Penggunaan Air Untuk Tanam Padi Rendeng Musim Tanam 2011/2012, Tanam Padi Gadu Dan Tanam Palawija Musim Tanam 2012 Serta Kebutuhan Air Baku Untuk Air Minum, Industri Dan Perkebunan Tahun 2011/2012 Di Daerah Irigasi Jatiluhur.

[PJT II] Perum Jasa Tirta II. 2013. Instruksi Direksi Perum Jasa Trita II No. 1/352/KPTS/2012 tanggal 28 September 2012 Tentang Rencana Pokok Penyediaan Dan Penggunaan Air Untuk Tanam Padi Rendeng Musim Tanam 2012/2013, Tanam Padi Gadu Dan Tanam Palawija Musim Tanam 2013 Serta Kebutuhan Air Baku Untuk Air Minum, Industri Dan Perkebunan Tahun 2012/2013 Di Daerah Irigasi Jatiluhur.

[PJT II] Perum Jasa Tirta II. 2014. Instruksi Direksi Perum Jasa Trita II No. 1/398/KPTS/2013 Tanggal 15 November 2013 Tentang Rencana Pokok Penyediaan Dan Penggunaan Air Untuk Tanam Padi Rendeng Musim Tanam 2013/2014, Tanam Padi Gadu Dan Tanam Palawija Musim Tanam 2014 Serta Kebutuhan Air Baku Untuk Air Minum, Industri Dan Perkebunan Tahun 2013/2014 Di Daerah Irigasi Jatiluhur.

[PJT II] Perum Jasa Tirta II. 2015. Instruksi Direksi Perum Jasa Trita II No. 1/7/PRT/2014 Tanggal 30 September 2014 Tentang Rencana Pokok Penyediaan Dan Penggunaan Air Untuk Tanam Padi Rendeng Musim Tanam 2014/2015, Tanam Padi Gadu Dan Tanam Palawija Musim Tanam 2015 Serta Kebutuhan Air Baku Untuk Air Minum, Industri Dan Perkebunan Tahun 2014/2015 Di Daerah Irigasi Jatiluhur.

[PJT II] Perum Jasa Tirta II. 2016. Instruksi Direksi Perum Jasa Trita II No. 1/1.1/INST/2015 Tanggal 1 Oktober 2015 Tentang Rencana Pokok Penyediaan Dan Penggunaan Air Untuk Tanam Padi Rendeng Musim Tanam 2015/2016, Tanam Padi Gadu Dan Tanam Palawija Musim Tanam 2016 Serta Kebutuhan Air Baku Untuk Air Minum, Industri Dan Perkebunan Tahun 2015/2016 Di Daerah Irigasi Jatiluhur.

[PJT II] Perum Jasa Tirta II. 2017. Instruksi Direksi Perum Jasa Trita II No. 1/DIR/01/IN/2016 Tanggal Oktober 2016 Tentang Rencana Pokok Penyediaan Dan Penggunaan Air Untuk Tanam Padi Rendeng Musim Tanam 2016/2017, Tanam Padi Gadu Dan Tanam Palawija Musim Tanam 2017 Serta Kebutuhan Air Baku Untuk Air Minum, Industri Dan Perkebunan Tahun 2016/2017 Di Daerah Irigasi Jatiluhur.

[PJT II] Perum Jasa Tirta II. 2016. Laporan Tahunan (Annual Report) 2016. Purwakarta, Jawa Barat.

Sumaryanto 2006. Iuran Irigasi Berbasis Komoditas Sebagai Instrumen Peningkatan Efisiensi Penggunaan Air Irigasi: Pendekatan dan Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasinya. [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Downloads

Published

2020-04-07

Issue

Section

Articles