Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Tebu Lahan Kering di Kabupaten Jombang

Muhammad Idris Asyarif, Nuhfil Hanani

Abstract


Gula merupakan komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia. Konsumsi gula per tahun tidak kurang dari 3 juta ton. Upaya pengembangan industri gula sangat tergantung akan ketersediaan bahan baku yaitu tebu sebagai bahan baku utama. Tebu merupakan tanaman musiman dari salah satu komoditas tanaman yang dikembangkan dalam kawasan perkebunan dan menghasilkan produk akhir gula dan tetes. Kabupaten Jombang merupakan salah satu sentra produksi tebu yang ada di Provinsi Jawa Timur, yakni menempati urutan keempat. Produktivitas tanaman tebu dipengaruhi oleh berbagai faktor, tidak hanya jenis lahan, namun juga dalam penggunaan sarana produksi dan teknik dalam budidaya tanaman tebu. Penggunaan faktor produksi yang tidak efisien tersebut bisa dipengaruhi oleh pengaplikasian yang salah atau tidak sesuai dalam input produksinya yang justru akan menambah biaya produksi yang menyebabkan pendapatan petani semakin berkurang. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis dan efisiensi skala dalam penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani tebu lahan kering di Kabupaten Jombang. Metode analisis yang digunakan yakni dengan Data Envelopment Anaysis (DEA) dengan menggunakan aplikasi DEAP 2.1. Hasil penelitian untuk tujuan pertama yaitu, tingkat efisiensi teknis dengan menggunakan metode DEA menunjukkan bahwa terdapat 53 % atau 19 responden petani yang berada pada kondisi efisiensi secara teknis, sedangkan sisanya sebesar 47 % atau 17 petani responden yang berada pada kondisi inefisiensi secara teknis. Rata -rata nilai efisiensi teknis adalah 0.982, nilai ini memiliki arti bahwa rata-rata efisiensi penggunaan input adalah 98,2% yang berarti bahwa secara teknis penggunaan faktor – faktor produksi usahatani tebu lahan kering belum mancapai tingkat full efisiensi (kurang dari 100%) tetapi sudah mendekati kondisi full efisiensi. Penyebab inefisiensi penggunaan faktor-faktor produksi tebu lahan kering di Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang adalah terlalu banyak jumlah input yang digunakan, secara keseluruhan input yang menunjukkan penggunaan berlebih dan harus dikurangi yakni pada input tenaga kerja, bibit, dan herbisida. Hasil analisis untuk tujuan kedua yaitu, tingkat efisiensi skala dengan menggunakan metode DEA menunjukkan bahwa Dari 36 responden (UKE), sekitar 53% atau 19 UKE memiliki skala CRS (constant return to scale), 25% atau 9 UKE memiliki skala DRS (decreasing return to scale) dan 22% atau 8 UKE berskala IRS (increasing return to scale).

Keywords


Efisiensi Teknis, Efsiensi Skala, Data Envelopment Anaysis

Full Text:

PDF

References


Al-Delaimi, D. K., and Al-Ani, A. H. 2006. Using Data Envelopment Analysis to Measure Cost Efficiency with an Application on Islamic banks. Scietific Journal of Administrative Development, 4 (2): 134-156.

Asmara, R., Hanani, N., Syafrial, S., & Mustadjab, M. M. (2016). Technical efficiency on Indonesian maize production: frontier stochastic analysis (SFA) and data Envelopment analysis (DEA) approach. Russian Journal of Agricultural and Socio-Economic Sciences, 58(10).

Badan Pusat Statistik. 2011. Pendataan Usahatani 2009. (PUT09). BPS 13.

Badan Pusat Statistik Jawa Timur. 2015. Jawa Timur Dalam Angka 2015. Surabaya: BPS Provinsi Jatim.

Banker, R. D., A., Charnes and W. W. Cooper. 1984. Soe models for Estimating Technical and Scale Inefficiencies in Data Envelopment Analysis. Journal Management Science 30(9): 1078-1092.

Cooper, W. W., Seiford, L., M., and Tone, K. 2000. Data Envelopment Analysis: A Comprehensive Text with Models, Applications, References and DEA – Solver Software. Massachusetts: Kluwer Academic Publisher.

Hadad, M. D., Santoso, W., Ilyas, D., dan Mardanugraha, E. 2003. Analisis efisiensi industri perbankan Indonesia: Penggunaan metode non parametrik Data Envelopment Analysis (DEA).




DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2018.002.02.9

Refbacks

  • There are currently no refbacks.