Efisiensi Usahatani Tebu Rakyat Lahan Sawah Kategori Tanaman PC (Plant Cane) (Studi Kasus: Wilayah Kerja PG Gempolkrep, PTPN X)

Danang Permadhi, Trikuntari Dianpratiwi

Abstract


PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) merupakan perusahaan yang bisnis utamanya adalah gula. Perusahaan ini memiliki 9 (sembilan) unit usaha pabrik gula (PG) yang berproduksi di Jawa Timur dengan total kapasitas giling ±40.000 TCD (Ton Cane per Day). Pada tahun 2019, PTPN X menargetkan produksi Gula Kristal Putih (GKP) tumbuh 4,8 persen menjadi 352.184 ton dibandingkan tahun giling 2018 (335.205 ton). Petani tebu sebagai mitra PG masih dapat meningkatkan produktivitas tanaman tebunya dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang efisien, sehingga pendapatan meningkat. Tujuan penelitian ini, yaitu: (1) Menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi tebu; (2) Menganalisis efisiensi penggunaan faktor produksi usahatani tebu; (3) Menganalisis faktor yang memengaruhi inefisiensi produksi tebu (teknis dan alokatif); dan (4) Menganalisis pendapatan usahatani tebu. Metode Analisis yang digunakan yaitu analisis fungsi produksi Cobb Douglas, Data Envelopment Analysis (DEA), analisis regresi linier berganda dan analisis usahatani tebu. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang memengaruhi produksi tebu adalah luas lahan, penggunaan benih dan pupuk dengan niai R2 sebesar 0,63. Ruang lingkup uji tingkat efisiensi adalah pada faktor-faktor yang memengaruhi produksi tebu tersebut. Rata-rata tingkat efisiensi teknis sebesar 0,922 yang bermakna dalam petani melaksanakan usahatani tebu tingkat efisiensi teknis dicapai sebesar 92,2 persen. Sementara itu, rata-rata tingkat efisiensi alokatif sebesar 0,583, berarti petani tebu tidak menggunakan input produksi dengan biaya yang minimal dan secara umum biaya produksi dapat diturunkan sebesar 41,67 persen untuk mencapai output (produksi) yang sama. Faktor penduga yang berpengaruh negatif terhadap inefisiensi teknis adalah pengalaman berusahatani. Faktor yang berpengaruh positif terhadap inefisiensi alokatif adalah faktor usia, status usahatani tebu dan penyuluhan PG, sedangkan faktor yang berpengaruh negatif adalah kemudahan akses kredit. Usahatani tebu rakyat di wilayah kerja PG Gempolkrep dapat mencapai pendapatan sebesar Rp.7.200.829,- per hektar dalam satu musim tanam dan dapat ditingkatkan lagi dengan meningkatkan efisiensi usahataninya secara teknis maupun alokatif.


Keywords


Faktor Produksi; Efisiensi Teknis; Efisiensi Alokatif; Analisis Usahatani

Full Text:

PDF

References


Ardial. 2014. Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi. Jakarta. Aksara

Arifin, Bustanul. 2008. Ekonomi Swasembada Gula Indonesia. Journal: Economic Review. Nomor 211. April 2020.

Banker R. D. A. Charnes, W.W. Cooper.(1984) .Some Models for Estimating Technical and Scale Efficiencies in Data Envelopment Analysis. Management Science. Vol.30.

BPS Indonesia. 2019. Statistik Tebu Indonesia 2018. Jakarta. BPS RI.

Coelli, T. J., D. S. P. Rao, C. J. O’Donnell, and G. E. Battese. 2005. An Introductionto Efficiency and Productivity Analysis. 2nd ed. New York: Springer.

Kuswono, S. Suratiningsih dan Slamet. 2012. Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Ubi Kayu Daplang dan Jenis Markonah di Desa Metaraman, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pari. Jurnal Agromedia. Vol 30 No 2.

Musa Muhammad dan Titi Nurfitri. 1988. Metodologi Penelitian. Jakarta. Fajar Agung.

Sholeh S., Hanani N. dan Suhartini. 2013. Analisis Efisiensi Teknis dan Alokatif Usahatani Wortel (Daucus carota L.) Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Malang. Agrise Vol 23 No 3.

Singarimbun, M. dan Sofyan, E. 2008. Metode Penelitian Survei.

Yogyakarta. LP3ES.

Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Jakarta. Universitas Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2021.005.02.08

Refbacks

  • There are currently no refbacks.