Efisiensi Pemasaran Kapulaga di Desa Sunyalangu Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas

Authors

  • Ali Kurnia Illahi Universitas Jenderal Soedirman
  • Kusmantoro Edy Sularso
  • Dindy Darmawati

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2021.005.04.17

Keywords:

Efisiensi pemasaran, saluran pemasaran, dan kapulaga

Abstract

Desa Sunyalangu merupakan satu – satunya desa di Kecamatan Karanglewas yang memproduksi kapulaga. Potensi produksi tersebut perlu diimbangi dengan pemasaran yang efisien untuk menciptakan keuntungan yang tinggi. Keterlibatan lembaga pemasaran mempengaruhi biaya pemasaran pada saluran pemasaran kapulaga dan adanya selisih harga kapulaga ditingkat petani dan  ditingkat konsumen akhir. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Menganalisis harga, biaya, dan keuntungan saluran pemasaran kapulaga di Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, 2) Mengetahui saluran pemasaran kapulaga yang paling efisien di Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas. Lokasi penelitian ditentukan secara (Purposive) di Desa Sunyalangu Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas. Penentuan sampel yang dilakukan pada petani adalah simple random sampling  dengan hasil 65 sampel petani dan penentuan sampel yang dilakukan pada lembaga pemasaran adalah snowball sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif, marjin pemasaran, farmer’s share, bagian biaya dan keuntungan, serta efisiensi teknis dan ekonomis. Hasil penelitian menunjukkan: 1) saluran III merupakan saluran pemasaran kapulaga dengan marjin pemasaran terkecil yaitu Rp. 150.000, 2) saluran III merupakan saluran pemasaran dengan nilai persentase farmers share terbesar yaitu 56,5%, 3) saluran III merupakan saluran yang memiliki nilai bagian biaya pemasaran terkecil dengan persentase 17,8% atau sebanyak Rp. 26.662 per kilogram dan bagian keuntungan terbesar dengan persentase 87,9% atau sebesar Rp. 133.314 /kg, 4) Saluran III merupakan saluran pemasaran kapualaga dengan nilai efisiensi teknis terkecil yaitu Rp. 50,4 /Kg/Km dan nilai efisiensi ekonomis terbesar yaitu Rp. 5 /kg.

References

Asmarantaka, et al. 2017. Konsep Pemasaran Agribisnis. Jurnal Agribisnis Indonesia ISSN 2354 – 5690 Vol. 5 (2). Hal 151 – 172.

Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Tanaman Biofarmaka 2018. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

__________________. 2018. Statistik Tanaman Biofarmaka 2017. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

__________________. 2017. Statistik Tanaman Biofarmaka 2016. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

__________________. 2018. Luas Panen dan Produksi Tanaman Biofarmaka. Badan Pusat Statistik, Jawa Tengah.

Cahyono, Wayan. 2013. Analisis Efisiensi Pemasaran Sayuran Wortel di SUB Terminal Agribisis Kabupaten Karanganyar. Jurnal Agribusiness. Vol 1 (1): 1 – 20.

Dwiastuti, Rini. 2017. Metode Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. UB Press, Malang.

Hardiyanto, Tito. 2010. Analisis Saluran Pemasaran Gabah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh.Vol 2(3): 167 – 172.

Herialdi, Wawan et al. 2015. Analisis Pemasaran Kapulaga (studi kasus pada kelompok tani cimanggu I di Desa Cimanggu Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh. Vol 1 (3): 197 – 203.

Istiyanti, Eni. 2010. Efisiensi Pemasaran Cabai Merah Keriting di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman. Vol. 12 (2); 72 – 144.

Istiqomah. et al. 2019. Analisis Efisiensi Saluran Pemasaran Jamur Tiram Di Kabupaten Purbalingga. Jurnal ekonomi dan perbankan Syariah Vol 11(I):95-108.

Martoreso, S dan Suryanto, AW. 2002. Agribisnis Kemitraan. Usaha Bersama, Yogyakarta.

Mulyana, Sofyan. Kajian Tataniaga Kapulaga Sebagai Salah Satu Produk Hasil Hutan Rakyat Pola Agroforestry di Kabupaten Tasikmalaya. Prosiding Seminar Nasional Agroforestry, Cimahi.

Sudiyono, Armand. 2004. Pemasaran Pertanian. Universitas Muhamadiyah Malang, Malang.

_________________. 2001. Pemasaran Pertanian. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Downloads

Published

2021-10-04

Issue

Section

Articles