Feminisasi Pertanian dan Dekontruksi Gender pada Pertanian Perhutanan Malang Selatan

Rizky Maulana, Yayuk Yuliati, Sugianto Sugianto

Abstract


Pada bidang pertanian feminisasi adanya peningkatan partisipasi perempuan dalam sektor pertanian dan adanya fenomena dekontruksi gender mengenai perubahan kehidupan pertanian. Adanya feminisasi pertanian dan dekontruksi gender pada kawasahan hutan di Desa Tambakasri jelas terlihat dalam kehidupan sehari-hari antara lain pekerjaan, pembagian pekerjaan, dan tanggung jawab dalam pertanian maupun keluarga yang berubah dari norma atau adat umum. Tujuan dari penelitian ini mendeskripsikan feminisasi pertanian pada rumah tangga pertanian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penentuan penelitian dilakukan secara purposive di Desa Tambakasri, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang pada bulan Desember 2020. Pemilihan informan menggunakan metode snowball sampling dengan melakukan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis gender serta Miles dan Huberman, selanjutnya uji keabsahan data menggunkan trianglasi sumber dan teknik. Hasil menunjukkan bahwa adanya perubahan penguasaan lahan hutan dari tahun ke tahun, serta mobilitas laki-laki lebih leluasa diluar pertanian dibandingkan dengan perempuan sehingga membuat perempuan mendouble peran pada sektor pertanian. Kegiatan Produktif rumah tangga pertanian dan sosial kemasyarakatan lebih didominasi oleh laki-laki, namun kegiatan reproduktif dominan pada perempuan. Akses sumberdaya laki-laki maupun perempuan memiliki akses yang sama, namun pada manfaat adanya perpedaan pada jaringan organisasi formal maupun informal.

 


Keywords


Pada bidang pertanian feminisasi adanya peningkatan partisipasi perempuan dalam sektor pertanian dan adanya fenomena dekontruksi gender mengenai perubahan kehidupan pertanian. Adanya feminisasi pertanian dan dekontruksi gender pada kawasahan hutan di Desa

Full Text:

PDF

References


Fadilah, A. Z. 2016. Hubungan Modal Sosial Dengan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM ). Intitute Pertanian.

Handayani, Trisakti,. Sugiarti. 2002. Konsep dan Teknik Penelitian Gender. UMM Malang. UMM Press.

Rahmawati, F. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akses dan Kontrol Laki-Laki dan Perempuan dalam Pengelolaan Sumberdaya Hutan Rakyat (Studi: Desa Gunung Bunder II, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat). Jurnal Sosiologi Pedesaan, Gender Pada Masyarakat Batak di Sub DAS Arun Kabupaten Samosir. (January).

Simatauw. 2001. Gender dan Pengelolaan Sumber Daya Alam: Sebuah Panduan Analisis. Kupang: Yayasan PIKUL.

Tamang, S., & Paudel, K. P. 2016. Feminization of Agriculture and Its Implications for Food Security in Feminization of Agriculture and its Implications for Food Security in Rural Nepal. Journal of Forest and Livelihood, 12 (April), 20–32.

Tamyis, Rosidha A. 2006, Analisis Gender dalam Kegiatan PHBM (Studi Kasus PHBM Desa Lolong, Kec. Karanganyar Jawa Tengah). S k r i p s i . B o g o r: Institut Pertanian Bogor.

Yuliati, Yayuk, 2014. Model Pemberdayaan Perempuan Tani di Kawasan Hutan. Malang: UB Press.




DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2022.006.03.38

Refbacks

  • There are currently no refbacks.