Analisis Penilaian Perkebunan Kelapa Sawit Swadaya Berkelanjutan Di Kecamatan Selat Penuguan Kabupaten Banyuasin

laily Muharani, Priestiani Priestiani, Nur Khasanah, Ayu Windarti

Abstract


Perkebunan kelapa sawit swadaya melakukan pembudidayaan tanpa kerjasama dengan pihak lain, sehingga dalam pengolahannya petani melakukan sesuai kebiasaan masing-masing. Hal ini menyebabkan permasalahan umum pada perkebunan kelapa sawit swadaya antara lain, pengelolaan perkebunan yang tidak sesuai standar ISPO, kurangnya fasilitas kelembagaan, belum adanya kekuatan hukum atas kebun, hingga kurangnya pengetahuan dan informasi tentang pengolaan kebun. Oleh karena itu, penilaian perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan pada berbagai tahapan perkembangan tanaman akan menjadi bahan evaluasi bagi perkebunan kelapa sawit swadaya untuk melakukan perbaikan pada dimensi ekonomi, lingkungan, sosial, teknis dan kelembagaan. Tujuan penelitian ini adalah menilai kondisi keberlanjutan perkebunan kelapa sawit swadaya berdasarkan ISPO pada berbagai tahapan perkembangan tanaman dan menganalisis pencapaian perkebunan kelapa sawit swadaya yang berkelanjutan berdasarkan ISPO di Kecamatan Selat Penuguan Kabupaten Banyuasin. Analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian ini adalah RAP (Rapid Appraisal Technique) dengan metode Multidimensional Scaling (MDS) yang terintegrasi dalam modifikasi Rap-Palmoil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai keberlanjutan perkebunan kelapa sawit swadaya pada kriteria “kurang berkelanjutan” dengan rata-rata nilai indeks sebesar 27,70 %, dimana hasil analisis untuk lima dimensi adalah dimensi ekonomi (37,82%), lingkungan (40,54%) dan teknis (28,00%) berada pada kriteria kurang, sedangkan dimensi sosial (19,27%) dan kelembagaan (12,90%) berada pada kriteria buruk. Perkebuanan kelapa sawit swadaya memiliki indeks keberlanjutan yang berbeda, sehingga diperlukan kebijakan yang berbeda untuk mengevaluasi permasalaphan di setiap dimensi untuk terciptanya perkebunan kelapa sawit swadaya yang berkelanjutan di Kecamatan Selat Penuguan, Kabupaten Banyuasin.


Keywords


keberlanjutan, kelapa sawit, swadaya, ISPO

Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistik, 2022. Kabupaten Banyuasin dalam Angka 2022. Number; 16070.2001 ed. Banyuasin: BPS Kabupaten Banyuasin.

Badan Pusat Statistik, 2022. Statistik Kelapa Sawit Indonesia 2021. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Hadiguna, R., 2012. Model Penilaian Risiko Berbasis Kinerja untuk Rantai Pasok Kelapa Sawit Berkelanjutan di Indonesia. J. Teknik Industri, Volume ISSN 1411-2485, pp. 15-24.

Kavanagh, P. & Pitcher, T., 2004. Implementing Microsoft Excel Softwer for Rapfish: A technique for the Rapid Appraisal Of Fisheries Status, Columbia, Canada: Fisher Center Research Report 12 (2).

Lim, C. & Samyudia Y, W., 2015. Review of existimh for Malaysian palm oil production. Berlin, CIRP 26. Berlin University. , pp. p. 13-18.

Muharani, L., Yazid, M. & Adriani, D., 2020. Evaluation of Smallholder Oil Palm Plantation Sustainability in Tidal Lowlands of Pulau Rimau Sub-District of Banyuasin Regency. Jurnal Lahan Suboptimal, pp. 80-88.

Munasinghe, M., 1993. Environmental Economic and Sustainable Development. Washington DC: Environmental Departemen of The World Bank Plantation in Tesso Nilo National Park Destroyed. Jakarta: WWF Indonesia.

Nurmalina, R., 2008. Keberlanjutan Sistem Ketersediaan Beras Nasional : Pendekatan Teknik Ordinasi Rap-Ricedengan Metoda Multidimensional Scaling (MDS). Jurnal Agribisnis dan Ekonomi Pertanian, 2(2).

World Wide Fund for Nature, 2011. Business solutions: delevering the heart of Borneo declaration focus on forestri, palm oil mining, Indonesia: WWF bussines report HoB NI 2011.




DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2024.008.01.30

Refbacks

  • There are currently no refbacks.