Dampak Erupsi Gunung Kelud 2014 terhadap Petani Pemilik Lahan pada Pemilihan Pekerjaan dan Usaha Tani

Authors

  • rifatul imaniyah Master Program of Environmental Resource Management and Development, Graduate, Brawijaya University, Malang
  • Arief Rachmansyah Faculty of Engineering, Brawijaya University, Malang, Indonesia
  • Harsuko Riniwati Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2020.004.02.8

Keywords:

pasca erupsi, keputusan, petani, mata pencaharian

Abstract

Gunungapi berumur Kuarter di Pulau Jawa memberikan kemanfaatan tinggi bagi penduduk yang tinggal di sekitarnya, khususnya para petani. Letusan gunungapi bersifat adesitik tersebut menghasilkan material dengan kandungan beragam mineral, sehingga tanah yang terbentuk tergolong subur. Didukung oleh curah hujan tinggi daerah di sekitar gunungapi tersebut merupakan kawasan pertanian dengan produktifitas tinggi. Letusan Gunungapi Kelud pada Februari 2014 menghasilkan material jatuhan piroklastik yang bila terkena air hujan akan menjadi keras. Hal ini berdampak pada kualitas lahan pertanian dan menyebabkan beberapa petani pemilik lahan berubah mata pencaharian. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam menentukan mata pencaharian pasca erupsi tahun 2014. Penelitian dilakukan dengan wawancara terpandu dengan mengajukan 14 pertanyaan kepada  petani pemilik lahan di Desa Pandansari, Kabupaten Malang dan Desa Kebonrejo, Kabupaten Kediri. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa hanya 7 dari 14 faktor yang berpengaruh sangat kuat. Faktor-faktor tersebut adalah pengalaman melakukan usaha lain, curahan waktu kerja, lama waktu menganggur, jumlah pendapatan, akses bantuan modl, ketersediaan air untuk irigasi dan pelatihan yang diberikan oleh pemerintah. Kemudian 7 faktor tersebut dianalisis dengan metode regresi logistik yang menyimpulkan bahwa faktor yang paling berpengaruh adalah pengalaman, curahan waktu kerja, pendapatan dan akses bantuan. 

References

Syiko. 2014. Analisis Resiko Bencana Sebelum dan Setelah Letusan Gunung Kelud Tahun 2014 (Studi Kasus di Kecamatan Ngantang,Malang). J-PAL 5(2) : 22-29

Pratomo,I. 1992. Etude de I’eruption de 1990 du volcan Kelut (Java Eat, Indonesie): son apport a I’interpretation de l’activite historique du volcan. These Doctorat, Univ. Blaise Pascal. Clermont-Ferrand, France

Ashley,C. 2003. Dynamics of Livelihood Change. Understanding Livelihoods in Rural India: Diversity, Change and Exclusion. Oversees Development Institute (ODI) Livelihoods Options Policy Guidance Sheets. ODI, London.

Chambers, R., & Conway, G. 1991. Sustainable Rural Livelihood: Practical Concepts for 21st Century. IDS Discussion Paper. 296. 1-29.

Indraddin & Irwan. 2016. Strategi dan Perubahan Sosial. Deepublish. Yogyakarta.

Ghozali,I. 2009. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro.

Sembiring, ST dan Dharmawan, AH. 2014. Resiliensi Rumahtangga Petani di Kawasan Rawan Bencana Rob Kecamtan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap. Jurnal Sosiologi Pedesaan. 2(1): 30-42

Geertz, C. 1976. Inovasi Pertanian: Proses Perubahan Ekologi di Indonesia. Bhratara Karya Aksara. Jakarta

Harper, C.L. 1989. Exploring Sosial Change. New Jersey. Prentice Hall

Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali. Jakarta

Widiyanto.,Dharmawan, AH & Prasodjo NW. 2010. Strategi Rumahtangga Petani Tembakau di Lereng Gunung Sumbing. Sodality: Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia 4 (1): 91-114

Indraningsih, K. 2011. Pengaruh Penyuluhan terhadap Keputusan Petani dalam Adopsi Inovasi Teknologi Usahatani Terpadu. Jurnal Agro Ekonomi. 29 (1) : 1-24.

SEARCA. 1995. Sustainable Agriculture Indicators. SEAMEO Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA).

Downloads

Published

2020-04-07

Issue

Section

Articles