Pengaruh Fungsi Kelompok Terhadap Kemandirian Anggota pada Kelompok Tani Padi Organik di Paguyuban Al-Barokah Desa Ketapang, Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah

Elsiana Elsiana, Sriroso Satmoko, Siwi Gayatri

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh fungsi kelompok terhadap kemandirian anggota kelompok tani. Penelitian dilaksanakan di Paguyuban Al-Barokah Desa Ketapang, Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive dengan jumlah responden 109 dari 4 kelompok tani yaitu Al-Barokah 3, Al-Mazroh, Sunan Ampel dan Dewi Sri, variabel fungsi kelompok dalam penelitian ini dijelaskan oleh indikator kelas belajar, kerjasama, unit produksi dan usaha bisnis. Analisis data menggunakan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel fungsi kelompok dengan variabel kemandiran anggota. Fungsi kelompok tani sebagai kelas belajar, wahana kerjasama, unit produksi dan usaha bisnis perlu ditingkatkan kedinamisannya. Perlu adanya pengembangan dan pembinaan kelompok tani untuk meningkatkan kemampuan secara merata bagi anggotanya. Pendekatan pembangunan secara partisipatif perlu dikedepankan untuk mendorong kemandirian anggota melalui peningkatan peran serta anggota dalam kegiatan, sehingga tumbuh dan berkembang dalam kreatifitas dan keberanian menghadapi resiko yang ada.

Keywords


Fungsi Kelompok dan kemandirian Anggota

Full Text:

PDF

References


Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, 2010. Rencana Strategis Tahun 2010 – 2014. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian. Kementrian Pertanian. Jakarta.

Field, J. 2010. Modal Sosial. Kreasi Wacana, Bantul. (Diterjemahkan Oleh Nurhadi).

Fatchiya A. 2010. Pola Pengembangan Kapasitas Pembudidaya Ikan Kolam Air Tawar di Provinsi Jawa Barat. [Disertasi]. [Internet]. Diunduh 2014 Feb 23]: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Hermanto dan Swastika Dewi KS. 2011. Farmers’Groups Empowerment as an Initial Step to Farmers’Welfare Improvement. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian. Vol 9 (4):371-390.

Hermanto. 2010. Pengembangan petani. Opini, bangka pos, 16 Januari 2010

Hermawan, A. 2005. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) Dalam Melaksanakan Tugas Pokok Penyuluhan Pertanian Di Kabupaten Tanggamus: Jurnal Ekonomika vol11 (1): 12-18

Nirmalawati, D. 2013. Pengaruh Modal Sosial Terhadap Adopsi Budidaya Kedelai Hitam Mallika oleh Anggota Kelompok Tani Mitra PT. Unilever Di Kabupaten Bantul. Skripsi Universitas Gadjah Mada, Yogjakarta. Tidak dipublikasikan.

Nasution, M. 2004. Membangun Ketahanan Pangan, Menciptakan Lapangan Kerja dan Kemandirian Bangsa dalam Pertanian Mandiri: Pandangan strategis Para Pakar Untuk Kemajuan Pertanian Indonesia. Jakarta: Penebar Swadaya.

Kementrian Pertanian Republik Indonesia 2016. Peraturan Mentri Pertanian Republik Indonesia No 67 tahun 2016 tentang Pembinaan Kelembagaan Petani. Jakarta

Sudjana, 2006. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito.

Soekartawi. (2002). “Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian (Teori Dan Aplikasi)”. Edisi Revisi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Santosa P. B. dan Anshari, 2005. Analisis Statistik Edisi Ketiga, Erlangga Jakarta




DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2018.002.02.4

Refbacks

  • There are currently no refbacks.