Optimalisasi Produksi untuk Meningkatkan Profitabilitas Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Garut, Jawa Barat

Didik Suryadi, Yusman Syaukat, Nunung Kusnadi

Abstract


Usahatani bawang merah merupakan sumber pendapatan bagi petani dan buruh tani. Petani rasional akan berusaha memaksimum pendapatan yang dapat diperoleh dari usahataninya. Kemampuan untuk mengelola faktor produksi merupakan faktor penting dalam upaya peningkatan pendapatan usahatani. Efisiensi dalam mengkombinasikan input sedemikian rupa akan memengaruhi produksi yang dihasilkan dan menentukan total biaya yang dikeluarkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani bawang merah dan menganalisis potensi peningkatan pendapatan dan profitabilitas usahatani bawang merah melalui optimalisasi produksi. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan faktor produksi pada usahatani bawang merah di Kabupaten Garut belum efisien sehingga pendapatan maksimum belum dapat dicapai. Optimalisasi penggunaan faktor produksi mampu menghemat biaya dan meningkatkan profitabilitas usahatani bawang merah hingga 40,11% di musim kemarau dan 24,68% di musim penghujan. Petani bawang merah dapat menggunakan hasil tersebut sebagai dalam menggunakan faktor produksi agar tercapai produksi optimal dan meningkatkan profitabilitas usahatani bawang merah.


Keywords


Cobb-Douglas, Efisiensi, Pendapatan, Value Marginal Product

Full Text:

PDF

References


Aldila, H. F., Fariyanti, A., & Tinaprilla, N. (2015). Analisis Profitabilitas Usahatani Bawang Merah Berdasarkan Musim di Tiga Kabupaten Sentra Produksi di Indonesia. SEPA, 11(2), 249–260.

[BI], B. I. (2013). PPUK: Usaha Budidaya Bawang Merah. Jakarta: Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM.

BPS Kabupaten Garut. (2018). Kabupaten Garut dalam Angka 2018. Garut: BPS Kabupaten Garut.

__________________. (2018). Kabupaten Garut dalam angka 2018. Garut (ID): BPS Kabupaten Garut.

Debertin D L. (2002). Agricultural Production Economics. New York (US): Macmillan Publishing Company.

Direktorat Jenderal Hotikultura. (2014). Draft Petunjuk Umum: Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura Ramah Lingkungan Tahun 2015. Jakarta (ID): Kementerian Pertanian.

Fauzan, M. (2017). Pendapatan, Risiko, dan Efisiensi Ekonomi Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bantul. AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research, 2(2), 107–117. https://doi.org/10.18196/agr.2231

[Kementan]. (2016). Outlook Komoditas Pertanian Subsektor Hortikultura: Bawang Merah. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.

Mutisari, R., & Meitasari, D. (2019). Analisis Risiko Produksi Usahatani Bawang Merah di Kota Batu. JEPA, 3(3), 655–662. https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2019.003.03.21

Pamusu, S. S., Alam, M. N., & Sulaeman. (2013). Analisis Produksi dan Pendapatan Usahatani Bawang Merah Lokal Palu di Desa Oloboju Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Agrotekbis, 1(4), 399–405.

Soekartawi, Soeharjo A, Dillon J L, Hardaker J B. (1986). Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. Jakarta (ID): UI Press.

Sumarni, N., Rosliani, R., & Suwandi. (2012). Optimasi Jarak Tanam dan Dosis Pupuk NPK untuk Produksi Bawang Merah dari Benih Umbi Mini di Dataran Tinggi. J. Hort, 22(2), 147 – 154.

Waryanto, B., Chozin, M. A., & Putri, E. I. K. (2014). Analisis Efisiensi Teknis, Efisiensi Ekonomis dan Daya Saing pada Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Nganjuk-Jawa Timur: Suatu Pendekatan Ekonometrik dan PAM. Informatika Pertanian, 32(2), 147–158.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.