Analisis Pendapatan Petani Kentang dan Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pendapatan Kentang di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung

Salma Aulia Rahmah, Eliana Wulandari

Abstract


Sektor pertanian berperan penting terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena berkontribusi terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Subsektor hortikultura khususnya komoditas sayuran seringkali mengalami fluktuasi harga. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis pendapatan petani kentang dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendapatan petani kentang di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan menggunakan kuisioner sebagai instrument penelitian. Lokasi penelitian yaitu Desa Pangalengan dan Desa Pulosari di Kecamatan Pangalengan yang dilakukan terhadap 52 responden petani kentang pada bulan Juli hingga September 2019. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis pendapatan dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2018 rata-rata pendapatan petani kentang sebesar Rp. 35.551.632 per hektar. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pendapatan kentang secara signifikan yaitu luas lahan, jumlah produksi, dan harga jual kentang.

Keywords


Kentang, Fluktuasi Harga, Pendapatan Usahatani

Full Text:

PDF

References


Adiyoga, W. (2016). Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku dan Keputusan Konsumen untuk Membeli Kentang, Bawang Merah, dan Cabai Merah. Jurnal Hortikultura, 21(3), 280–294.

Badan Pusat Statistik. (2018a). Jawa Barat Dalam Angka 2018.

Badan Pusat Statistik. (2018b). Kecamatan Pangalengan Dalam Angka.

Badan Pusat Statistik. (2019). Statistik Tanaman Sayuran dan Buah‐buahan Semusim Indonesia 2019.

Bappenas. (2001). Proyeksi Penduduk, Angkatan Kerja, Tenaga Kerja, dan Peran Serikat Pekerja dalam Peningkatan Kesejahteraan.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Bandung. (2018). Produksi Hortikultura.

Ghozali, I. (2006). Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harum, C. (2008). Teknik Budidaya Tanaman. In Budidaya Tanaman Kentang. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Janie, D. N. A. (2012). Statistik Deskriptif dan Analisis Regresi Linear dengan SPSS. Semarang: Semarang University Press.

Karjadi, A. (2016). Produksi Benih Kentang (Solanum tuberosum L.). Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Vol. 9). Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayuran.

Kurniawan, R., & Yuniarto, B. (2016). Analisis Regresi: Dasar dan Penerapannya dengan R. Jakarta: Kencana.

Lumbanraja, M. (2013). Pengaruh Kredit Pertanian Terhadap Kesejahteraan Petani Kelapa Sawit Di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Ekonomi Dan Keuangan, 1(10), 25–34.

Puspasari, S. L., Hardjomidjojo, H., & Sarma, M. (2013). Strategi Pengembangan Agribisnis Kentang Berbasis Sumber Daya Manajemen di Kabupaten Banjarnegara. MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah, 8(2), 190–198.

Samadi, B. (2007). Kentang dan Analisis Usahatani. Yogyakarta: Kanisius.

Setiawati, W., Mutriningsih, R., Sopha, G. A., & Handayani, T. (2007). Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Sayuran. Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayuran.

Soekartawi. (1995). Analisis Usahatani. Jakarta: Universitas Indonesia.

Soekartawi. (2002). Analisis Usahatani. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Suharyanto, Rinaldy, J., & Arya, N. N. (2015). Analisis Risiko Produksi Usahatani Padi Sawah di Provinsi Bali. AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research, 1(2), 70–77.

Susilo, Restu, K., & Renda, D. (2012). 19 Bisnis Tanaman Sayur Paling Diminati Pasar. Jakarta Selatan: PT Agromedia Pustaka.




DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2021.005.01.01

Refbacks

  • There are currently no refbacks.