Akses Masyarakat Dusun Leuwiliang Desa Tanjungwangi terhadap Kawasan Konservasi Taman Buru Masigit Kareumbi Wilayah Kabupaten Bandung

Dena Arti Deandra, Ahmad 2 Choibar Tridakusumah

Abstract


Akses merupakan kedayaan pengguna atau masyarakat dalam memperoleh kegunaan dari sesuatu. Akses berdasarkan mekanismenya dibedakan menjadi mekanisme akses berbasis hak dan mekanisme akses struktural-relasional. Dalam penetapan Taman Buru Masigit Kareumbi (TBMK), peraturan yang berlaku melarang segala macam kegiatan-kegiatan pemanfaatan hutan. Namun demikian, ketergantungan masyarakat pada sumber daya hutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari memotivasi masyarakat untuk terus mengakses Taman Berburu Masigit Kareumbi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi mekanisme akses petani terhadap kawasan TBMK. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat dusun memiliki mekanisme akses bersifat struktural dan relasional terhadap TBMK dengan tipe akses berupa teknologi, tenaga kerja, identital sosial, relasi sosial, dan otoritas.


Keywords


Mekanisme Akses; Hutan Konservasi; Taman Buru Masigit Kareumbi

Full Text:

PDF

References


Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Jawa Barat. (2017) Informasi Kawasan Konservasi Lingkup Jawa Barat 2016. Diakses melalui: http://bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2017/08/Profil-Bidwil-2-Fix_skw_3_masigit.pdf

Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem. (2018) Statistik Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Tahun 2017. Jakarta: Sekretariat Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem. Diakses melalui: https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ksdae.menlhk.go.id/assets/publikasi/Buku%2520Statistik%2520DJ%2520KSDAE%25202017.pdf&ved=2ahUKEwib3cLwg_HmAhWaV30KHdDuDXUQFjAAegQIARAB&usg=AOvVaw3_PRoiYwBG0pxZj0TJ24tw

Napitu, Ja Posman, Hidayat, Basuni, dan Sjaf. (2017) ‘Mekanisme Akses Pada Hak Kepemilikan di Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Meranti, Sumatera Selatan.’ Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Kehutanan, Vol. 14(2), p. 101-118.

Ribot, Jesse C. dan Nancy Lee Peluso. (2003) ‘A Theory of Access.’ Rural Sociology, Vol. 68(2), p. 153-181.

Santosa, Andri dan Abidah B. Setyowati. (2016) Pengelolaan Kawasan Konservasi Secara Kolaboratif. Jakarta: USAID. Diakses melalui: http://www.lestari-indonesia.org/id/lestari-paper-pengelolaan-kawasan-konservasi-secara-kolaboratif.

Utami, SB., dan Ramadhan Pancasilawan. (2017) ‘Kolaborasi dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi Provinsi Jawa Barat.’ Jurnal Manajemen Pelayanan Publik, Vol. 1(1), p. 59-73. Diakses melalui: http://jurnal.unpad.ac.id/jmpp/article/view/13550/6363.




DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2021.005.01.18

Refbacks

  • There are currently no refbacks.