Strategi Pengembangan Usahatani Padi Organik di Kabupaten Serdang Bedagai
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2022.006.04.29Keywords:
organic rice, development strategy, R/C ratio, AWOTAbstract
Sumatera Utara menjadi salah satu sentra penghasil beras organik di Indonesia. Alokasi lahan untuk usahatani padi organik di Provinsi Sumatera Utara saat ini mencapai 200 hektar yang tersebar di beberapa kabupaten dengan luas lahan masing-masing 20 hektar, salah satunya adalah Kabupaten Serdang Bedagai. Di Kabupaten Serdang Bedagai, padi organik telah dikembangkan di tiga desa diantaranya berada di Desa Tanah Merah, Desa Lubuk Bayas, dan Desa Pematang Setrak yang telah memegang sertifikat organik dari LeSOS. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi pengembangan padi organik di Kabupaten Serdang Bedagai dari segi ekonomi serta merumuskan strategi yang cocok untuk mengembangkan padi organik di Kabupaten Serdang Bedagai. Analisis R/C rasio digunakan untuk mengetahui pendapatan petani dan kelayakan usahatani dan analisis AWOT untuk menyusun strategi pengembangan padi organik yang lebih tepat. Hasil  R/C rasio menunjukkan nilai sebesar >1, yaitu 2,51 (atas biaya tunai) dan 2,33 (atas biaya total), yang berarti bahwa padi organik di Kabupaten Serdang Bedagai berpotensi untuk dikembangkan. Sementara itu analisis AWOT menunjukkan bahwa prioritas utama yang harus dilakukan dalam pengembangan padi organik adalah mempertahankan kualitas dan sertifikasi beras organik serta memperbaharui kemasan untuk meningkatkan daya tarik konsumen untuk membeli.
References
[BBPTP] Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2009. Padi Inovasi Teknologi dan Ketahanan Pangan. Jakarta: Lipi Press.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai. 2021. Kabupaten Serdang Bedagai dalam Angka 2021. Serdang Bedagai: BPS.
[KEMENTAN] Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2019. Beras Organik Indonesia Diminati Pasar Ekspor. [diunduh 2020 Apr 25]. Tersedia pada: pertanian.go.id
Afriyanti D. 2006. Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian. Jakarta: Grafindo Media Persada.
Irawan B. 2005. Konversi Lahan Sawah: Potensi Dampak, Pola Pemanfaatannya, dan Faktor Determinan. Forum Penelit. Agro Ekon. 23(1):1–19.
Kangas J, Pesonen M, Kurttila M, Kajanus M. 2001. A’WOT: Integrating the AHP with Swot Analysis. ISAHP. Berne(August 2-4):189–198.doi:10.13033/isahp.y2001.012.
Martono N. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Saragih Eliyas S. 2008. Pertanian Organik Solusi Hidup Harmoni dan Berkelanjutan. Jakarta: Penebar Swadaya.
Singarimbun M., Sebastian E. 2006. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3S.
Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian, Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Soekartawi. 2006. Analisis Usahatani. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Subejo, Irham I, Sari PN, Widada AW, Nurhayati A. 2019. Problematika Pengembangan Padi Organik di Sawangan Magelang serta Peluang Sertifikasi Internasional. J. Teknosains. 9(1):1–85.doi:10.22146/teknosains.40604.
Zulkifli L. 2017. Strategi Pemasaran Beras Organik Pada Kelompok Tani Sri Makmur di Kabupaten Sragen. Institut Pertanian Bogor.
Downloads
Published
Issue
Section
License
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License