Analisis Risiko Usahatani Bawang Merah Di Desa Banti Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang
Abstract
Usahatani bawang merah merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan strategis. Tetapi sebagaimana komoditi pertanian lainnya bawang merah juga tidak luput dari yang namanya risiko, tingkat risiko yang terjadi akan mempengaruhi besarnya pendapatan yang akan diterima petani. Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat risiko produksi, risiko biaya dan risiko pendapatan usahatani bawang merah di Desa Banti Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang. Metode penelitian yang digunakan adalah simple random sampling, jumlah sampel yang diambil sebanyak 10% dari 300 petani bawang merah di Desa Banti Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang yaitu sebanyak 30 sampel petani bawang merah dan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis tingkat risiko menggunakan Koefisien Variasi (CV). Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko produksi sebesar 0,11 (11%), risiko biaya sebesar 0,08 (8%) dan risiko pendapatan sebesar 0,74 (74%). Tingkat risiko produksi, risiko biaya dan risiko pendapatan di Desa Banti Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang tergolong rendah dikarenakan nilai Koefesien Variasinya (CV)<1.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Astuti, L. T. W., Daryanto, A., Syaukat, Y., & Daryanto, H. K. (2019). Analisis Resiko Produksi Usahatani Bawang Merah pada Musim Kering dan Musim Hujan di Kabupaten Brebes. Jurnal Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 3(4), 840–852.
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. (2021). Statistik Tanaman Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan 2021. Sulawesi Selatan : Badan Pusat Statistik.
Dahlianawati., Sofyan., Jakfar, F., (2020). Analisis Pendapatan Usahatani Bawang Merah (Allium ascalonicum L) di Kecamatan Banda Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian.. Vol. 5, No. 4.
Lawalata, M., Hadi Darwanto, D., Hartono, S., Agribisnis, J., Pertanian, F., Pattimura, U., Pertanian UGM, F., & Bulaksumur -Yogyakarta, K. (2017). Risiko Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bantul. Jurnal Agribisnis Sumatera Utara, 10(1).
Maharani, N. (2019). Pendapatan Usahatani Bawang Merah di Kecamatan Junrejo Kota Batu. Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia. Vol. 4, No. 2.
Mangkat, R. R., Dunais, J. N. K., & Katiandagho, T. M. (2022). Analisis Pendapatan Usahatani Bawang Merah di Desa Mopusi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow. In Januari (Vol. 18).
Mardiyanti, S., Natsir, M., & Nailah. (2018). Analisis Risiko Usahatani Sawah Tadah Hujan Berbasis Perubahan Iklim di Kabupaten Takalar. Agrokompleks, 11(1), 1837–1843.
Munajat; Andi Astoro. (2021). Kajian Teknis Pengembangan Budidaya Bawang Merah (Allium Ascalonium L.) Di Kecamatan Belitang III Kbupten Oku Timur. Jurnal Bakti Agribisnis, 07(2776–0022), 44–51.
Muslifah, W. I., Setiadi, A., & Prasetyo, E. (2022). Analisis Komparasi Pendapatan Usahatani Bawang Merah pada Lahan Irigasi dan Tadah Hujan di Kabupaten Pati Jawa Tengah Comparative. Jurnal Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 6, 1216–1226.
Mutmainah, L., Effendy., Zaina Anas (2022). Analisis Risiko Usahatani Bawang Merah di Kecamatan Belo Kabupaten Bima. Agimansion.2789-5385.
Nugraha, D., Mononimbar, N., Esry, O., Laoh, H., & Tambas, J. S. (2022). Analisis pendapatan usahatani jagung di Kelurahan Kawangkoan Bawah Kabupaten Minahasa Selatan. Agri-SosioEkonomi Unsrat, 18(1), 15–22.
Putri, I. P., Arifin, B., Murniati, K. (2021). Analisis Pendapatan dan Efisiensi Teknis Usahatani Bawang Merah di Kecamatan Gunung Alip Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis: Journal of Agribusiness Science, 9(1).
Setiani, R., Mulyono, D., Nurmalinda. (2018). Strategi Pengembangan Bawang Merah di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan.. Vol. 26, No. 2.
Suharyanto, S., Rinaldy, J., & Ngurah Arya, N. (2015). Analisis Risiko Produksi Usahatani Padi Sawah. AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research, 1(2), 70–77.
DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2024.08.01.3
Refbacks
- There are currently no refbacks.