Strategi Pengembangan Komoditas Lokal untuk Penerapan One Village One Product (OVOP) di Kabupaten Sumbawa

Ieke Wulan Ayu, Siti Nurwahidah, Yadi Hartono

Abstract


Pengembangan wilayah dengan pendekatan OVOP dapat memotivasi pembangunan pedesaan melalui gerakan masyarakat, dengan memanfaatkan potensi keunggulan lokal sebagai penggerak utama, dalam pengembangan ekonomi lokal dengan tujuan mengurangi tingkat kemiskinan. Tujuan penelitian adalah untuk mendiskripsikan performa desa yang diusulkan sebagai penerapan OVOP di Kabupaten Sumbawa. Penelitian dilaksanakan di Desa Labangka, Desa Batu Dulang, Desa Pelat, Desa Jotang, Desa Labuhan Jambu, Desa Luar, Desa Juru Mapin, Desa Moyo dengan pendekatan deskriptif kualitatif melalui observasi (field Obsevation), survei (Field Survey), wawancara (Interview Method), dan kuisioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis SWOT. Hasil penelitian desa yang layak sebagai target untuk penerapan OVOP di Kabupaten Sumbawa adalah  Serading (Padi), Labangka (Jagung), Kukin (Sapi), Labuhan Sengoro (Rumput laut), Tepal (Kopi). Strategi pengembangan yaitu meningkatkan kualitas produk, mengembangkan daya saing produk hasil seleksi menggunakan kearifan lokal dan keterampilan secara terarah dan terintegrasi untuk pasar domestik dan global dengan promosi, adanya komitmen pemerintah lokal untuk pembinaan, dan penguatan kelembagaan.


Keywords


Pengembangan wilayah, komoditas unggulan, OVOP, Kabupaten Sumbawa

Full Text:

PDF

References


Adisasmita,R. “ Pengembangan Wilayah Konsep dan Teori.” Graha Ilmu. Yogyakarta.

Amatasawtdee, C. D. (2012). Similarity and Difference of One Village One Product (OVOP) for Rural Development Strategy in Japan and Thailand. . Japanese Studies Journal Special Issue: Regional Cooperation for Sustainable Future in Asia , 52-62.

Aswari, T., A., Darumurti, A., dan Febrian K.,R. 2017. Agenda Setting Program One Village One Product (OVOP) Kabupaten Bantul. Journal of Governance And Public Policy 4(3).

Ayu, Ieke Wulan., Nurwahidah, S., Hartono, Y. Hakim, L. 2017. ” Kajian Analisis One Village One Product (OVOP) di Kabupaten Sumbawa. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Samawa. Sumbawa Besar.

Cahyani, R. R. 2013.”Pendekatan One Village One Product (OVOP) untuk Meningkatkan Kreativitas UMKM dan Kesejahteraan Masyarakat.” Sustainable Competitive Advantage (SCA) 3(1).

Kementerian Perindustrian. 2010. “Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis Pengembangan IKM melalui Pendekatan Satu Desa Satu Produk (One Village One Product–OVOP).”Jakarta: Dirjen IKM Kementerian Perindustrian.

Munir, Badrul. 2017. Revolusi Desa. Polydoor Printika.Yogyakarta.ISBN:978-602-8487-59-7.

Nailufar, F., dan Sufitrayati. 2018.” Analisis One Village One Product (OVOP) terhadap Penghasilan Tenaga Kerja Wanita di Kota Banda Aceh.” Jurnal Manajemen dan Keuangan 7(2).

Natsuda, K., Igusa, K., dan Wiboonpongse, A. 2012. One Village One Product–Rural Development Strategy in Asia: The case of OTOP in Thailand. Journal of Development. (11). https://doi.org/10.1080/02255189.2012.715082.

Nam, V. 2009.” Applicability of the OVOP Movement in Rural Tourism Development: The Case of Craft Tourism in Vietnam.” International Journal of Social and Cultural Studies, 2 ( Departmental Bulletin Paper), 93- 112.

Ndione, J., S., dan Suzuki, K. 2019. “Beyond the One Village One Product (OVOP) Concept through Design Thinking Approach.” International Journal of Education and Research 7 (4).

Pasaribu, Sahat M. 2011.” Pengembangan Agro-Industri Perdesaan Dengan Pendekatan One Village One Product (OVOP)”. Forum Penelitian Agro Ekonomi 29(1) :1-11.

Sitabutr, V., dan Pimdee, P. 2017. “Thai Entrepreneur and Community-Based Enterprises’ OTOP Branded Handicraft Export Performance: A SEM Analysis. “https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/2158244016684911

Triharini, Meirina, Dwinita Larasati dan R. Susanto. 2014. “Pendekatan One Village One Product (OVOP) untuk Mengembangkan Potensi Kerajinan Daerah: Studi Kasus: Kerajinan Gerabah di Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta”. LPPM ITB, ITB J. Vis. Art & Des, Vol. 6, No. 1, 2014, 29-42.




DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2021.005.02.03

Refbacks

  • There are currently no refbacks.